Selasa, 26 Januari 2016

Models of Change in Organizational Development

Sebelum membahas model-model perubahan dalam perkembangan organisasi, cari tahu dulu yuk perubahan itu apa sih? Perubahan adalah suatu hukum natural. Hal itu merupakan cara dalam hidup di setiap organisasi untuk dapat bertumbuh dan survive. Perubahan dalam organisasi memang sudah harus dilakukan dan merupakan keharusan. Alasan dari perubahan ini adalah adanya perubahan kondisi bisnis, perubahan manajerial secara personal, defisiensi dari bentuk organisasional yang telah ada, alasan teknologi dan psikologis, jaminan pemerintahan dan bentuk dar organisasi itu sendiri.

Nah, model-model perubahan ini terdiri dari 3 macam. Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Lewin's Three Step Change Model
Kebanyakan teori perubahan organisasi berasal dari psikolog sosial Kurt Lewin. Lewin mengembangkan tiga buah model mengenai perubahan terencana yang akan menjelaskan bagaimana cara untuk menginisiasi, mengatur dan menstabititasi proses perubahan. Tiga tahap itu adalah unfreezing, changing dan refreezing.

a. Unfreezing: fokus dari tahap ini adalah untuk membuat motivasi utnuk berubah. Individu-individu terdorong untuk mengubah perilaku dan sikap lama mereka dengan hasrat dari pengaturan. pengaturan ini dimulai dari unfreezing process dimana pada awalnya kita merasa tidak nyaman akan perubahan yang kita lakukan karena tidak sesuai dengan perilaku yang kita lakukan sehari-hari. Kita mungkin merasa hal yang kita lakukan tidak berguna.

b. Chaning: karena perubahan meliputi belajar, tahap ini juga menyediakan informasi baru, model perilaku baru atau cara baru untuk melihat suatu benda. Tujuannya adalah untuk membantu karyawan dalam mempelajari konsep baru atau cara pandang. Role models, pelatihan, mentoring, dan lainnya digunakan untuk memfasilitasi perubahan.

c. Refreezing: Perubahan mulai stabil selama refreezing dengan membantu karyawan-karyawaan mengintegrasikan perilaku atau sikap yang berubah kedalam perilaku yang normal dalam melakukan suatu hal. Hal ini dapat berhasil dengan memberi karyawan kesempatan dalam membuktikan atau menunjukkan perilaku atau sikap barunya. Penguatan positif dapat membantu karyawan untuk mempertahankan perilakunya yang baru. Penambahan pelatihan dan modeling juga dapat menjadi penguatan agar perubahan dapat tetap stabil.

Data Gathering and Preliminary Diagnosis:Using various tools such as interviews,questionnaires,organizational performance ...

Berikut ini adalah 2 model yang mirip dengan model Lewin

-. Edgar Huse's seven stage Model Change

Pada tahun 1980, Edgar Huse membuat 7 tahap dalam model organizational development.
a. Scouting: Dimana adanya representatif dari organisasi yang bertemu dengan konsultan OD untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan kebutuhan untuk berubah. agen perubahan dan klien bergabung dalam mengeksplorasikan isu dalam menyelesaikan masalah dalam kebutuhan atas perhatian.
b. Entry: Tahap ini meliputi perkembangan dan adanya persetujuan yang sama baik dalam bisnis maupun kontrak psikologi. Harus ada juga ekspektasi perubahan terhadap karyawan.
c. Diagnosa: Diagnosa konsultan adalah pokok dari dasar masalah organisasi mengenai pengetahuan dan pelatihan mereka sebelumnya. Tahap ini meliputi identifikasi mengenai peningkatan tujuan yang spesifik dan strategi yang direncanakan
d. Planning; merupakan rangkaian yang detail mengenai teknik-teknik interfensi dan aksi yang dibawa bersama dalam sebuah perencanaan tugas mengenai proses perubahan Tahap ini juga mempengaruhi area identifikasi dalam perlawanan dari karyawan dan tahap yang mungkin untuk menetralkannya.
e. Aksi: Intervensi dicari menurut rencana yang disetujui. Langkah dari aksi yang sebelumnya dibangun akan diimplementasikan.
f. Stabilization and Evaluation: tahap dari 'refreezing'. Kode implementasi dari perilaku, pelatihan dan siste diperbaharui. Semua itu diserap dalam rutinitas sehari-hari. Evaluasi dibentuk untuk menentukan sukses atau tidaknya proses perubahan dari setiap aksi yang dibangun.
g. Termination: Konsultan OD/ agen perubahan meninggalkan organisasi dan berpindah ke klien lain atau memulai proyek lain yang berbeda dengan yang sebelumnya.

-. Schein's Model of change

Tahap 1: Unfreezing:
Membuat motivasi untuk berubah
-tidak adanya konfirmasi
-merasa cemas dan bersalah
-kreasi dari keamanan psikologis untuk mempelajari kecemasan

Tahap 2: Changing:
Belajar konsep baru, arti baru dan standar baru
-imitasi dan identifikasi dengan role model
-melihat pembelajaran solusi dan trial-and-error

Tahap 3: Refreezing,
menginternalisasikan konsep dan aksi baru.

2.Positive Model. Model perubahan ini dapat diterapkan pada oganisasi yang lebih rumit karena melibatkan proses koordinasi yang majemuk baik dalam linkgup sosial dan budaya. Langah-langkah dari penerapan model ini meliputi pemilihan aspek positif organisasi yang akan diuji, pengumpulan data tentang solusi terbaik, pemilihan tema umum yang dapat memberikan gambaran mengenai masa depan, mengebangkan visi yang lebih luas, mengembangkan rencana aksi serta melakukan evaluasi.

3.Action Research Model
Model ini merupakan kolaborasi antara pemimpin perusahaan dan konsultan terhadap segala perubahan yang diperlukan.
Model ini dimulai dari identifikasi masalah, lalu melakukan konsultasi dengan ahli perilaku. Ahli akan mengumpulkan dan mendiagnosis data. Tentunya, ahli akan memberi feedback untuk client. Lalu akan dilakukan diagnosa, perencanaan perilaku, perilaku, pengumpulan data setelah perilaku, lalu ahli akan memberikan feedback lagi untuk klien yang bersangkutan.

1 komentar: